Tenth chapter: "Dear bapak DPL tercinta"
Hari kesepuluh..Pagipagi jam 7 teng Bapak DPL tercinta kami sudah sampai di lokasi KKN. Berkumpullah kami mengkoordinasikan segala sesuatunya, dari permasalahan program hingga lagi-lagi "jamban tertutup" haha. So, lanjut ke Balai desa mengkoordinasikan buat penyuluhan. Then I'm going home. Jam 10 pulang ngambil perkap yang disepakati kemarin. So, berempat berangkat ke kota. Hm, ada obrolan yang membuatku back to memory. Haha..masa-masa itu, unrealistic! (*gelenggelengkepala). Stop! It was so ridiculous!
Sampai rumah, cuma ada si mbak tercinta. Ibu ditelp dan sempat pulang sih dari sekolah tempat beliau mengajar. Tapi cuma sebentar. Bapak juga nggak sempat pulang. Hm, sedih sebenernya karena aku sangat berharap bisa bertemu keluargaku secara utuh saat aku pulang. Tapi ah, aku tak mau mengganggu pekerjaan mereka. Jam setengah tiga kembali lagi ke lokasi. Hm, aku dapet suatu insight, suatu saat aku ingin ke tempat itu. Tempat yang aah, bikin hati berdesir melihat keagunganNYA. :))
Sampai di lokasi langsung tancap menuju balai, reresik buat persiapan penyuluhan esok siang. Dan hah, aku baru dapat cerita kalau tadi pada mandi di sungai. What? I missed a thing! Wah, pokok'e lain kali harus mandi disungai lagi! Kalau perlu, nyuci baju di sungai biar gayeng..
Malam, selepas isya' seperti biasa pendampingan belajar. Seperti malam sebelumnya, aku bersama Naja, dan pe-er besar untukku dan untuknya adalah bahasa indonesia, huah.. Lanjut rapat koordinasi kluster buat bikin timeline pelaksanaan program soshum. Okeeeh laa, ada beberapa pe-er untukku.
Balik kandang jm 10 udh jam malam kos ini hehe..Rencana aku m Rika mau bikin modul buat outbond,,eh, manusia memang berencana tapi Tuhanlah yang menentukan. Rika udah tepar duluan inii, setelah capek mabok perjalanan motor Bruno-kutoarjo barangkali..haha (*peace)
Okay..that's all. Terima kasih ya Allah atas pelajaran hari ini. Semoga dapat bermanfaat dan semoga hari esok lebih baik daripada hari ini. Amiin.
See ya..!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar