Jumat, 20 September 2013

Lima Tempat Favorit Wajib Kunjung di UGM

15 September 2013

Gerbang masuk Universitas Gadjah Mada. Sumber: mbah google

Selamat datang (kembali) di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta! Puji syukur kepada Tuhan, Allah SWT, saya kembali merasakan nikmatnya menjadi mahasiswa baru. Lima tahun lalu saya pertama kali menginjakkan kaki di Fakultas Psikologi UGM. Dan sekarang saya pun dinobatkan kembali menjadi mahasiswa baru. Hore, saya anak bontot loh sekarang, angkatan 2013 loh! :p

Berhubung saya adalah maba (baca: gamada), saya pengen nge-share tempat-tempat oke di area kampus yang sering saya kunjungi untuk sekedar nongkrong melepas penat.

1. PPTIK (Pusat Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi)
Tempat ini merupakan tempat di mana koneksi wifi lancar jaya. Namanya saja pusat, pusat sinyal wifi. Saya dikenalkan dengan tempat ini oleh Luhab, teman saya. Waktu itu semester 3. Dalam semester itu ada dua mata kuliah yang ada praktikumnya, Psikologi Faal dan Observasi Wawancara (OW). Semester padat-padatnya karena di samping kami harus mencari subjek untuk praktikum OW, kami juga harus membuat laporan praktikum. Satu laporan untuk OW dan 3 laporan praktikum Faal setiap minggunya. 

Untuk membuat laporan itu, harus ada referensi teorinya yang di dapat dari buku dan jurnal internasional, paling tidak 3 jurnal untuk tiap laporan praktikum. Jadi hampir setiap hari bertandang ke gedung pusat (rektorat) untuk hotspot'an mencari jurnal internasional di situs-situs jurnal yang sudah dilanggan oleh UGM seperti springerlink dan ebsco. Kami tidak diperbolehkan menggunakan jurnal yang berbahasa indonesia, jadi kami masih harus mereview jurnal tersebut kemudian membahasakannya kembali ke dalam bahasa indonesia. Betapa menguras waktu. Kadangkala koneksi wifi di rektorat ngadat, maklum gratisan dan bisa diakses siapapun tanpa password.
 
Kemudian teman saya Luhab yang baik hati itu merekomendasikan PPTIK untuk hasil koneksi internet yang lebih memuaskan. Ke sanalah saya, membuat akun email UGM agar bisa login wifi. Sejak itu saya sering nongkrong di PPTIK berjam-jam lamanya. Mencari jurnal sekalian mngerjakan laporan praktikum. Kadang-kadang bersama teman, kadang sendirian.
Tempatnya ruang wifi PPTIK nyaman, ACnya manteb, suasananya kondusif untuk belajar. Banyak orang tapi tenang, semua menekuni laptopnya masing-masing. Kalau pengen rungon-rungon tinggal pasang headset dan setel musik kenceng saja. Kesukaan saya nongkrong di PPTIK berlanjut meskipun semester paling padat tersebut sudah terlewati. Bahkan hingga sekarang saya sering nongkrong di PPTIK.  



2. Maskam
Maskam tampak depan. Sumber: koleksi pribadi (FinePix S2980)
Nama panjangnya adalah masjid kampus. Kenapa saya jadi horror ya, seolah-olah saya aktivis masjid begitu? Padahal enggak. Maskam ini hadir sebagai perantara yang menghubungkan antara kampus dan kos. Di antara aku dan kamu ada masjid. Tsaah.. Jadi untuk menuju ke kampus, saya selalu menyeberang lewat dalam masjid ini, karena letak kampus ada di belakang masjid persis. 



Maskam (kanan) dan fakultas psikologi ugm (kiri). Sumber: koleksi pribadi

Maskam lantai 2. Sumber: koleksi pribadi
Saya dan kelompok AAI (Asistensi Agama Islam - wajib pada saat semester 1 dan sunnah untuk semester-semester selanjutnya) selalu berkumpul sepekan sekali. Kegiatannya curhat dan disisipi pengetahuan keagamaan praktis sehari-hari. Maskam lantai 2 tempat kami selalu berkumpul hingga satu-per-satu dari kami bersepuluh lulus, berbagi cerita tentang aktivitas selama seminggu, membahas kuliah, dan diskusi agama. Maskam ini terbagi menjadi dua bagian, lantai 1 untuk ikhwan dan lantai 2 untuk akhwat.
Maskam juga tempat tujuan saya dan teman-teman kos untuk sholat terawih tiap bulan ramadhan. 

Desain penataan masjid dan ornamen-ornamen di taman sekitarnya sangat memukau, cocok untuk foto-foto atau sekedar duduk merenung. Pokoknya suasananya dapet banget di taman dan halaman sekitar maskam ini. Terasa syahdu. Bahkan foto-foto wisuda saya mengambil setting di maskam ini :)
dokumen tahun 2009
belakang: luhab (kiri), diah (kanan)

depan: aya (kiri), aiy (kanan)
Bersama teman

  

3. rektorat
Gedung Pusat UGM tampak dari sisi utara. Sumber: mbah google
Rektorat adalah gedung pusat universitas. Dikenal juga dengan sebutan Balairung. Awal-awal semester saya sering nongkrong di sini untuk mendapatkan koneksi internet yang gratis tanpa harus memasukkan password.
sayap utara. Sumber: koleksi pribadi
Suasana rektorat sangat mendukung untuk belajar, diskusi bersama teman, atau merenung sendirian, dengan angin sepoi-sepoi yang setiap waktu bisa membelaimu. Selain sebagai tempat mendapatkan koneksi internet gratis, rektorat ini juga selalu ramai oleh orang-orang yang berolah raga pada minggu pagi. Saya dan beberapa teman kos sering jogging di sini hari minggu pagi.
Sayap selatan. Sumber: koleksi pribadi
Masuk semester tujuh, saya menambahkan satu aktivitas lagi yang bertempat di rektorat. Saya bersama teman-teman Forum Lingkar Pena mengadakan forum setiap selasa sore dan kamis sore, berlatih berkarya dan mengupas karya masing-masing kami.
belakang: tika (kiri), saya, mbak sani (kanan). depan: cindy (kiri), mbak esta (kanan)
Jogging minggu pagi di balairung. Sumber: koleksi pribadi
4. GSP (Grha Sabha Pramana)
Grha Sabha Pramana tampak depan. Sumber: mbak google
Grha Sabha Pramana ini bisa disebut sebagai gedung pertemuannya UGM. Di GSP ini mahasiswa pertama kali melakukan upacara penerimaan mahasiswa baru, sekaligus menjadi tempat terakhir saat melepas status mahasiswanya yaitu wisuda. Empat kali dalam setahun (mengikuti jadwal periode wisuda) ada job fair yang diadakan universitas bagi para jobseeker. Pokokke uyuk-uyuk'an nek pas ada job fair ini. GSP juga sebagai tempat pembekalan dan pelepasan KKN atau seminar-seminar. Bahkan sering pula disewa sebagai tempat resepsi pernikahan, persis sama dengan aula sekolah SMA saya dulu. Makanya sering ada plesetan bahwa UGM itu singkatan dari Usaha Gedung Manten.
track jogging GSP. Sumber: koleksi pribadi

Saya sendiri sering ke GSP pada minggu pagi. GSP ini semacam pusat tempat olah raga. Pada setiap sore hari dan Minggu pagi pasti ramai oleh mahasiswa dan orang-orang lainnya yang datang untuk berolahraga. Saya termasuk kaum yang beruntung karena hanya dengan berjalan kaki sekitar 20 menitan, saya dan teman-teman kos bisa sampai GSP untuk jogging di Minggu pagi.
  
5. Perpustakaan pusat UGM
Perpustakaan pusat ugm. Sumber: mbah google
Perpustakaan pusat UGM ini merupakan gedung baru. Baru mulai difungsikan pada awal tahun 2012. Letaknya berada di antara rektorat dan GSP. Sebelumnya perpus pusat UGM berada di depan kopma ugm di wilayah sekip. Selama perpus ada di sana, saya hanya sekali dua kali berkunjung karena selain jaraknya yang cukup jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki, saya pun tidak begitu menyukai suasana gelap dan terkesan gedung tua. Surem. Haha.
Dilihat dari lantai 6 perpustakaan. Sumber: koleksi pribadi

Entah karena pertimbangan apa, dibangunlah gedung baru dan memindah perpustakaan pusat di sini. Saya suka suasana yang terbangun di perpus pusat ini. Luas dan terang sehingga ketika berada di dalamnya pikiran terasa longgar dan nyaman, tidak pengap. Banyaknya jendela juga membuat sirkulasi udara dan masuknya cahaya matahari bisa optimal. Terdiri dari lima lantai. Sangat cocok untuk berdiskusi kelompok atau pun belajar sendiri. Pun inspirasi banyak muncul ketika duduk di sini, karena meskipun mungkin kita sendirian tetapi ada banyak mahasiswa lain yang beraktivitas di sana sehingga tidak terasa sepi.
ada space outdoor juga lho
Ruang belajar. Sumber: koleksi pribadi

Hampir setiap hari saya memilih perpus pusat ini sebagai tempat untuk mengerjakan skripsi. Saya memang tidak pernah mengerjakan skripsi di perpus fakultas, bahkan saya hanya ke kampus (fakultas) ketika bimbingan dengan DPS (dosen pembimbing skripsi) saja. Percaya lah, ketika kamu sedang mengerjakan skripsi, kamu akan terganggu dengan pertanyaan teman-teman "gimana, apa kabar skripsi?" dan pertanyaan itulah yang membuatmu galau. Jadi saya memilih untuk menghindar dari teman-teman supaya bisa fokus dengan skripsi saya. Ya sesekali bolehlah datang ke kampus, ketemu teman-teman, dan menyaksikan ujian pendadaran dari teman seangkatan. Mungkin itu juga akan memicu semangatmu untuk segera menyusul teman seangkatan yang sudah lulus duluan. Hiks.
Senja di puncak perpustakaan. Sumber: koleksi pribadi
Bergaya di tembok atap tertinggi. Sumber: koleksi pribadi
Satu tempat lagi di perpustakaan pusat ini yang semacam menjadi tempat wajib kunjung: atap perpus. Lantai ke-enam perpus adalah atap, berbentuk balkon terbuka. Di sana kita bisa melihat sekitaran pusat UGM dari ketinggian lantai 6. Kita bisa merasakan hembusan angin yang langsung menerpa tanpa terhalang pepohonan. Kita pun bisa melihat keluasan langit lengkap dengan semburat jingga saat menjelang tenggelamnya matahari. Apalagi ketika semua itu berpadu dengan adzan maghrib. Sangat syahdu dan membuatmu sangat dekat dengan Tuhan.

Itulah tempat-tempat yang menjadi saksi perjalanan hidupku selama 5 tahun ini dan masih akan menjadi saksi perjalanan hidupku selama 2 tahun kedepan :). Tidak menutup kemungkinan juga kalau mungkin ada penambahan tempat yang sering dikunjungi selama kuliah di tulisan edisi mendatang, tempat yang mungkin akan sering kukunjungi selama 2 tahun kedepan *wink* 
Psikologi UGM '08

1 komentar:

  1. Nice share mbak ^^ Btw PPTIK dan perpus pusat kencengan mana ya wifi-nya? Saya lagi nyari referensi tempat untuk ngerjain tesis ni. Makasih infonya...

    BalasHapus