Kamis, 26 sept 13
Tembok itu selalu ada.
Tinggal kita yang memilih untuk membiarkan tembok itu tumbuh tinggi atau kita berusaha meruntuhkannya perlahan-lahan.
Boleh saja kau membiarkannya tumbuh tinggi lalu kau semakin tidak mungkin melihat dan bertemu dgn apa yang ada di balik tembok.
Atau boleh saja kau berusaha meruntuhkannya lalu kau bisa melihat apa yang ada di balik tembok, bahkan melompat ke sana dan bertemu dengan semua hal yang ada di balik tembok itu.
Terkadang yang kita butuhkan hanyalah bernafas. Memberi ruang pada udara sekitar untuk menelanjangimu hingga kau merasakan ke'ada'anmu.
Kamu ada untuk bersandar pada tembok duniamu
atau kamu ada untuk memeluk ke'ada'an yang berada di balik tembok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar