Jumat, 08 Juli 2011

Keping Kelima Kehidupan

Jum'at, 8 jul 2011 10.49 pm
Fifth chapter: "gugur gunung: a little closer"

Hari yang cukup melelahkan. Pagi-pagi jam 7 sampai jam setengah sebelas, kerja bakti membersihkan jalan dusun. Memungut sampah daun-daun kering yang berserak di jalanan dan membakarnya. Dalam pergulatan bara api menjilat panas, entah kenapa aku teringat dengan mbah kakungku. Dulu ketika aku masih kecil, dan mbah kakung masih ada, aku sering membantu mbah membersihkan halaman rumput yang terselimuti oleh daun-daun kering terserak. Kami menggunakan alat seperti tongkat terbuat dari bambu atau kayu, yang di ujungnya ditancapkan sebuah paku besar. Paku besar yang tertancap kokoh itulah yang berfungsi sebagai pemungut daun kering, dengan cara menusuknya. Entah kenapa, dulu aku begitu menikmati aktivitas itu. Ada sensasi yang kurasakan begitu daun kering melayu itu makin melayu bergelantungan di paku. Bagi beberapa daun, mungkin itu terasa menyakitkan. Tapi bagi sebagian daun yang lain, akan lebih menyakitkan ketika terlibas oleh sapu. Kenapa? Karena ketika kita menyapu dedaunan di halaman, kita cenderung asal menyapu tanpa memperhatikan detail masing-masing daun. Tapi ketika kita membersihkan halaman dengan menusuki daun, kita akan fokus pada daun yang akan kita tusuk secara bergantian, satu demi satu. Aku pernah berpikir mungkin terkadang daun sengaja menjatuhkan dirinya ke tanah agar ada orang yang menyadari keberadaan dan keindahannya.

Ah, kenapa jadi melenceng gini pikiranku? Kembali ke aktivitas KKN, graak!
jadi setelah kerja bakti dengan bantuan anak-anak kecil, kami istirahat sebentar, makan sholat. Lagi enak-enak melemaskan badan, eh, jam 1 ada ketemuan dengan kelompok tani dan peletakan batu pertama bangunan sarana pra sarana relokasi kandang kambing. Udh jamnya, yang cew masih belum pd ngapa-ngapain. Akhirnya begitu di sms langsung deg grudug-grudug sholat dan makan. Sumpah, ngebut makan nggak enak banget. Sampai sana peletakannya udah selesai, tinggal didirikan kerangka rumah (rumah buat pengurus kandang). Yaah, telat deh memfoto moment sakralnya :(

Tapi it's okay karena setelah itu pendirian kerangka rumah, saka guru, dan rangka atap. kami membedhol beberapa pohon singkong, bukan buat diambil buahnya seperti kemarin, tapi untuk membuka lahan. Anak-anak kecil malah pada mbakar ketela di tumpukan kayu pepohon itu. Aku sempet ngicip dari Alip, lho, enak ternyata, haha. Para cowok dan para anggota kelompok tani bahu membahu membuat rangka rumah. Seperti biasa, aku dan Rika jadi tukang poto. Wah, aku mulai menggemari dunia fotografer nih, haha. Mencari sesuatu yang menarik yang kadang terlupa oleh orang. Menarik. Oh ya, aku, rika, dan dita sempat menggotong kayu yang akan dibikin kerangka, dari seberang jembatan gantung lho! Berat gila, tapi asyik. Apalagi dengan suguhan alam yang aduhai.

Selesai mendirikan kerangka jam 5, kemudian dilanjutkan besok. Habis maghrib sebenarnya mau melengkapi LRK soshum (udh mundur2, dr yg tdny mw pagi eh ad kerja bakti, setelah jumatan eh ada mbangun rangka rumah). Tp ternyt anak cow pada tepar, kecapekan selepas nguli bangunan,,kasihan, ck ck ck. Ya sudah akhirnya besok pagi. Oh, I almost forget, besok aku turun ke kutoarjo, masukin proposal ke toko buku sukses buat nyari sumbangan buku anak-anak (program perpus), terus mampir rumah buat ambil buku anak-anak yang hadiah pusbuk Ibu. Wah, sounds a busy day (haiyah!). FYI, kami udah dapat buku satu kardus dari kompas gramedia loh..baru diambil tadi, titip mbak Emi yang kemarin balik jogja karena pendadaran (selamat buat Mbak Emi yang sudah dinyatakan lulus, yay!). Isinya komik donald mikey, intisari, majalah kawanku, m majalah sekar. Alhamdulillah..bisa buat perpustakaan umum juga kalau gitu, hehe..Semoga yang di toko sukses besok juga bisa tembus. Amin.

Okay, my eyes are so heavy. It's 30 minutes to midnight. Too early for me to get bed actually haha.Ya Allah, terima kasih untuk pelajaran dan semua hal yang terjadi hari ini. Semoga dapat memberikan manfaat, dan semoga hari esok lebih baik daripada hari ini. Amiin.

PS. Song for this night: Let's Talk About Love - David Archuleta. Berbeda dari hari-hari sebelumnya, kali ini aku sengaja mengklaim lagu ini sebagai song for this night, karena lagu ini mewakili suasana kebersamaan yang kental dengan keakraban dan harapan untuk menjadi lebih dekat dengan orang-orang sekitar. In the mood banget menurutku. Dengan kerja bakti bersih lingkungan dan membangun rumah, merupakan usaha kami untuk mengakrabkan diri dengan warga :)
Oh y, "hal tak terduga" itu datang lagi, oh my gosh!
: "a little closer"
Peace out.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar