Senin, 09 Desember 2013

Selintas Sekolah Kawruh Jiwa Ki Ageng Suryomentaram

Senin, 9 Des 13

Ruang G-100. Sumber: dari DSLR Nikon Pak Fauzan

Hari ini sedikit bisa bernafas dan melemaskan urat-urat pikir. Empat hari kemarin, tanggal 5-8, saya mengikuti sebuah seminar nasional yang diberi judul Sekolah Kawruh Jiwa Suryomentaram. Selama empat hari kemarin, acara dimulai pukul 8 pagi dan berakhir menjelang maghrib, membahas filosofi-filosofi yang diciptakan oleh Suryomentaram itu. Di sini, hanya ada dua mahasiswa (saya dan teman saya satu kelas). Selebihnya adalah para dosen, profesor, dan wakil dari berbagai instansi. Mahasiswa yang lain adalah panitianya, dari S2 sains psikologi sosial. Wow, sumpah, saya merasa kerdil sekali di sana :(

Sekolah ini tujuannya untuk mengupas tuntas dan berdiskusi tentang konsep-konsep Suryomentaram. Diharapkan kelak, konsep-konsep itu bisa menjadi teori psikologi yang indigenous, yang asli dari local wisdom Indonesia, tidak melulu harus memakai teori barat untuk memahami ilmu psikologi. Sekolah ini memang sebenarnya lebih cocok untuk pendidik dan orang-orang yang berkiprah mengembangkan keilmuan. Loh, terus kenapa ada dua penyusup kecil ini? Jadi gini, ini adalah tawaran dari salah satu dosen kami yang dulu sekaligus menjadi dosen pembimbing skripsi saya. Ada dua kolega beliau yang sangat ingin mengikuti acara itu tapi beliau punya agenda lain untuk tanggal itu. Beliau kemudian menugaskan pada dosen saya itu untuk menawarkannya pada mahasiswa. Kebetulan, skripsi saya mengangkat tentang ajaran Suryomentaram ini. Teman saya pun, Mbak Sari, memiliki ketertarikan yang besar untuk meneliti Suryomentaram. Jadilah kami yang dibayari kolega ibu dosen itu. Antara percaya dan tidak. Ini kesempatan bagus banget, kita bisa sekolah, ngangsu kawruh, gratis dibayari pulak! Bolos kuliah dua hari jadi terasa ringan dan rela-rela saja. Haha.

Dan di situlah kami. Saya tidak tahu apa yang dirasakan teman saya. Yang jelas saya merasakan perasaan yang paradoksal. Di satu sisi, saya excited, saya menikmati jawah kawruh ini. Sangat-sangat menginspirasi, mencerahkan, dan menentramkan. Tapi di sisi lain, saya merasa inferior. Saya merasa "hello, aku siapa si?" I'm trapped in these great people. Peserta-peserta ini bukan orang yang biasa-biasa saja dalam bidangnya. Tapi saya? saya hanya mahasiswa baru, semester dua saja belum mencapai. Saya merasa tidak punya bekal apa-apa untuk ikut sekolah ini. Tapi ini kesempatan emas dan saya sangat bersyukur mendapatkannya. Mbak Sari pun mengatakan kata-kata bijak ini "kowe ngerasa minder karena menyebandingkan kemampuanmu dengan mereka. Kamu dan beliau-beliau itu ya memang tidak bisa dibandingkan. Jadi berpikirlah sesuai dengan usiamu." Sungguh, kalimat itu kemudian menentramkan saya.

Setelah itu saya menjadi lebih menikmati prosesnya. Tidak perlu terlalu mikir atos sehingga dapat mengkritisi teori itu atau membandingkannya dengan teori-teori yang sudah lebih dulu menguasai dunia psikologi. Jawah kawruhnya dulu saja sudah cukup. Ditampung. Diendapkan. Perenungan-perenungan tentangnya bisa secara perlahan, sekaligus kita ikut berproses di dalamnya, mengalami sendiri apa yang diteorikan oleh Suryomentaram. 

Mengenai bagaimana hasil dari ngangsu kawruh selama 4 hari ini, saya belum berani memaparkannya sekarang. Saya masih perlu merenungkan makna sebenarnya. Mungkin di postingan-postingan yang akan datang, saya akan mengupas sedikit demi sedikit, sejauh sampai mana pemahaman saya dalam proses perenungan itu.
Sumber: pribadi Finepix S2980

Oke sekarang saya cerita saja pengalaman seru selama 4 hari kemarin.

Sabtu malam Minggu kemarin, kami berkunjung ke Desa Balong di Sewon, Bantul. Desa itu adalah desa yang menggiatkan nilai-nilai Ki Ageng Suryomentaram hingga sekarang. Kunjungan kami ke sana disambut dengan total. Lampu penerang jalan desa di pinggir sawah itu sengaja dimatikan dan diganti dengan botol-botol berisi minyak dan sumbu yang dinyalakan menjadi penerang berjajar di sepanjang jalan. Sungguh ini romantis sekali suasananya. Entah berapa ratus botol itu tertata di sepanjang jalan hingga ke depan sebuah rumah yang memiliki pendhapa di depannya. Kami disuguhi lantunan dari gamelan, sementara di halaman seberangnya ada sekumpulan anak kecil yang memainkan permainan rakyat anak-anak. Seketika itu ingatan saya kembali pada masa saya masih duduk di taman kanak-kanak. Saya pun sering memainkan permainan itu bersama teman-teman saya dulu. Dulu saya hafal lirik lagu yang dinyanyikan sepanjang permainan, tapi sekarang saya hanya mampu mengingat beberapa baris awal saja. Sedih rasanya dan frankly, saya ingin menghafalkannya lagi :3


Penggiat diskusi kawruh Jiwa desa Balong. Sumber: pribadi FinepixS2980
















Ini dia permainan anak-anak yang saya ceritakan tadi. Sayangnya setiap kali saya ingin memvideo, saya selalu ketinggalan bagian awal dari lagu permainan ini karena harus memindah mode kamera ke video dulu. Dan saya sekarang juga kesulitan untuk meng-insert ke sini. Teasernya saja dulu lah ya berupa foto. Versi video bisa disaksikan di youtube saja :p


Aku sedih..duduk sendiri..mama pergi..papa pergi..(blablablablabla)




Sumber: pribadi Finepix S2980
Ada juga kesenian musik yang namanya Gejog Lesung. Dulunya, Gejog Lesung ini kegiatan di mana ibu-ibu bekerja sama menumbuk padi menggunakan alu. Suara tumbukan itu menghasilkan suatu irama tersendiri yang khas dan menghibur. Dalam perkembangannya sekarang Gejog Lesung lebih menitik beratkan pada kesenian daripada sebagai aktivitas kerja.






Ibu Nani, sebagai wakil dari peserta untuk bericara sepatah dua patah kata dalam acara kunjungan ke Desa Balong ini. Beliau merupakan putri dari seorang pahlawan nasional, Mayjen Sutoyo. Sumber: pribadi Finepix S2980
Tertangkap jepretan Pak Fauzan

Sumber: pribadi Finepix S2980
Dan api obor yang berjajar di sepanjang jalan ini menjadi penerang yang apik. Seperti nilai dan falsafah kearifan lokal yang kita miliki, menjadi penerang bagi jiwa-jiwa yang mencari.


1 komentar:

  1. SEKEDAR INFO BOCORAN TOGEL
    JIKA ANDA BUTUH A'NGKA GHOIB/JITU
    SGP HK MALAYSIA ARAB SAUDI LAOS
    2D_3D_4D-5D-6D-7D DI JAMIN 100% TEMBUS...
    SAYA BUKTINYA SUDAH 5X JP
    DAN SAYA SUDAH BENER2 YAKIN DENGAN AKI RORO
    YANG TELAH MEMBERIKAN ANGKA RITUAL NYA
    BAGI ANDA YANG SUKA MAIN TOGEL
    & INGIN SEPERTI SAYA SILAHKAN GABUNG DENGAN AKI RORO
    SILAHKAN HUB DI NO: ((_082_336_642_456_))


    Sekian lama saya bermain togel baru kali ini saya
    benar-benar merasakan yang namanya kemenangan 4D
    dan alhamdulillah saya dpat Rp 250 juta dan semua ini
    berkat bantuan angka dari AKI RORO
    karena cuma Beliaulah yang memberikan angka
    ritual yg di jamin 100% tembus awal saya
    bergabung hanya memasang 100 ribu karna
    saya ngak terlalu percaya ternyatah benar-benar
    tembus dan kini saya ngak ragu-ragu lagi untuk memasang
    angka nya,,,,buat anda yg butuh angka yang di jamin tembus
    hubungi AKI RORO DI NO: ((_082_336_642_456_))
    insya allah beliu akan siap menbatu kesusahan anda
    ''kami sekeluarga tak lupa mengucapkan puji syukur kepada ALLAH S,W,T dan terima kasih banyak kepada AKI RORO

    BalasHapus