Selasa, 18 November 2014

Surat Kecil untuk Tuhan

Selasa, 18 November 2014

Tuhan, aku ini sombong ya. Aku berlagak jadi seseorang yang kuat. Dan hampir satu bulan ini kesombonganku meningkat. Maafkan aku, Tuhan. Aku berusaha melakukan apapun agar menjadi kuat, hanya karena aku tidak suka menjadi lemah Tapi aku lupa, Tuhan. Kuasa itu hanyalah milikMu. Dan selama hampir satu bulan ini aku terlalu naif untuk mengatakan bahwa diriku lemah.

Aku sombong berlagak bahwa aku baik-baik saja dengan masalah ini, selama hampir satu bulan ini, padahal sebenarnya tidak. Aku pun sombong berlagak bahwa aku pasti bisa menolong seseorang di sini, di tempat ini dengan segala lika-liku hidupnya yang penuh bopeng luka mungkin. Padahal, bahkan yang berwenang di tempat ini pun masih merasa belum bisa banyak menolongnya selama satu tahun bersamanya.    

"Iyyaaka na'budu wa iyyaaaka nasta'iin". Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Pada kalimat itu aku terhenti. Sungguh. Benteng pertahananku lebur. Engkau tengah menyapaku, Tuhan. Hey Swarin, It's okay to see that you're not strong enough to face it alone.     

Memang ya Tuhan, ketika sudah berusaha dan belum membuahkan hasil, kadang-kadang kita hanya perlu menunggu. Karena bagi sebagian orang, Tuhan ingin menunjukkan hidayahNya secara langsung, bukan lewat perantara orang lain. Tuhan ingin memeluknya langsung, karena itulah yang paling mereka butuhkan.

Maafkan aku, Tuhan. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar