Rabu, 18 April 2012

Jejak Langkah Saung Kecil: Something Called ...

Jogja, 18 April 2012

Saung kecil duduk diam-diam di bangku paling pojok yang ada di ruangan itu. Ruangan yang hanya berisi lima belas buah kursi. Di area depan ruangan berisi satu buah meja besar dengan tiga kursi berjajar dan satu kursi di depannya, ditambah dengan satu meja komputer lengkap dengan kursinya.

Kemarin, saung kecil duduk di tempat yang sama, menyimak temannya yang sedang presentasi dan mungkin sedikit kewalahan dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh ketiga dosen di depannya.

Pendadaran. Satu kata yang cukup ampuh membuat bulu kuduk mahasiswa merinding. Cukup ampuh juga membuat mahasiswa mendadak terserang psikosomatis. Dan ini belum giliran si saung kecil. Saat ini ia masih serupa kepompong yang sembunyi dalam cangkangnya mengais kekuatan yang bisa membuatnya siap menjadi kupu-kupu.

Mata-mata cemas, mata-mata harap memenuhi ruangan itu. Kemarin, ada gurau yang mewarna dan ada setitik air yang mengembun di pelupuk mata. Sekarang, ada nada cukup meninggi, dada yang mendebar. Tak ada yang menggenang dari mata cemas itu. Tapi begitu saja tumpah ketika lepas semua beban dan melangkah ke luar ruangan. Serasa membuang puluhan ton meteorit kembali ke luar angkasa.

Lulus. Revisi. Mereka semua. Satu per satu teman-temanku melepaskan meteor itu. "Kamu kapan? kasih tahu ya kalau mau pendadaran?" Saung kecil hanya bisa melongo demi mendengar pertanyaan itu. "Doa'in secepatnya aja ya"


PS. Adalah terharu ketika menyaksikan perjuangan teman-teman kita di medan laga ujian pendadaran. Selamat dan sukses untuk kalian yang sudah melewatinya dengan segenap jiwa dan raga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar