Bayangkan ketika loe phobia anjing dan harus bertamu ke rumah orang yang anjingnya aja ada dua biji. Loe sebelumnya nggak ngerti kalau yang mau loe datengin itu nasrani dan punya penjaga. Rumahnya aja loe musti nanya-nanya orang dulu baru ketemu. Begitu permisi, pintu dibuka jebreet 2 anjing keluar dan ngelilingin loe sambil menggonggong. Yang punya rumah ngebentak penjaganya. Dua anjing itu menjauh, tapi nggak juga terlalu jauh, hanya beberapa langkah menjauh.
Terus pas loe lagi menyampaikan maksud kedatangan kepada pemilik rumah, suara nafas anjing itu terdengar, meski posisi si anjing ada di luar rumah. Blank semua apa yang mau loe sampaikan. Akhirnya dengan susah payah sambil berusaha terlihat tenang, loe menyampaikan intinya saja. Mana sempat memikirkan basa-basi apapun.
Bayangkan ketika dalam situasi seperti itu, anjing yang seekor masuk ke dalam rumah, ngedeketin loe. Dua centimeter aja jarak antara moncongnya dan lutut loe. Nyaris bersentuhan. Jantung rasanya kek mau copot.
Freeze.
Akhirnya pas mau balik, loe dengan mencabut dulu urat malu, minta tolong empunya rumah untuk nganterin loe melewati anjing-anjingnya.
Fiuuh, dan bahkan berpuluh menit setelah keluar dari bahaya itu, kaki loe masih lemes rasanya. Deg-degannya aja masih berasa. Kampreet. Tapi at least loe bersyukur masih selamet idup enggak ada yang kurang dari daging loe *sigh*
PS. Gue tau kenapa gue phobia anjing. Itu pasti karena gue kucing :o
Loe? Gue?
BalasHapuskelaut ajeee...:-D
*guk..guk..guk..
Yuk ke laut, mancing :P
Hapus