Jumat, 10 Agustus 2012

Keren Itu Adalah... (definisi 1)

Jumat, 10 Agt 12
11.57pm

*edisi 3 menit sebelum pergantian hari*

Quote untuk hari ini: "Keren itu adalah ketika bisa memposisikan arah pembicaraan dengan timing yang tepat". Salah satu kunci agar komunikasi yang terjadi di antara kita dan lawan bicara kita menjadi efektif dan tidak menuai salah paham. Lawan bicara pun akan tertarik pada kita. Sederhana sebenarnya, nggak susah. Yang dibutuhkan di sini adalah kepekaan kita akan kode dan integrasi pengalaman lalu.

Memposisikan arah pembicaraan dengan timing yang tepat. Nggak mungkin kan kita ngomongin tentang misalnya referensi film bagus di saat kita sedang menempuh ujian semester. Boleh-boleh aja sebenarnya dan nggak ada yang salah. Cuma ketika kita lihat efek yang bakal timbul ke belakangnya, kita bakal paham. Selama menghadapi ujian beberapa minggu ke depan, yang ada di otak kita kemudian adalah daftar film bagus yang wajib ditonton, bukannya fokus kepada bahan ujiannya. Bahkan ada beberapa yang bahkan mencuri-curi waktu untuk menonton film itu di waktu yang seharusnya kita gunakan untuk belajar. Nah lho! Belok kaan?

Atau nggak mungkin juga kita nembak seseorang, tepat sehari setelah orang itu putus dengan pacarnya. Bisa dipastikan kita akan ditolak..atau setidaknya orang itu belum bisa menerima kita dalam waktu dekat. Tahu kenapa? Masalah hati. Kebanyakan orang yang barusan putus, tidak akan serta merta membuka hatinya untuk kedatangan orang lain. Sedikit banyak, ada resistensi dari hatinya untuk kembali mencinta dan dicinta. Beberapa orang jadi semacam 'anti' terhadap pembicaraan-pembicaraan yang menyangkut masalah perasaan, untuk beberapa waktu. Jadi, kalau kita mau nembak seseorang yang baru putus, tunggulah sampai perasaannya netral kembali dan siap menerima kita. PDKT yang dilakukan santai aja, nggak perlu buru-buru ngomong masalah hati. Kalau kita ngomong masalah hati dengan maksud untuk menunjukkan keseriusan kita, target (orang yang mau ditembak) malah jadi makin menjauh karena semenjak putus, bisa jadi semacam rada males ngebahas masalah hati dan hubungan romantis. Tujuan kita nggak tercapai, dia malah jadi nggak tertarik dengan pembicaraan kita. Nah kan..Gagal pedekate dong yah jadinya.

Atau..kita nggak mungkin juga ngajak ngobrol tentang rencana vacation kepada seorang workaholic yang sedang autis dengan tumpukan berkas di meja kerjanya. Dijamin 100% dia nggak bakal menanggapi tawaran kita dengan tertarik dan antusias. Yang ada malah kita dicuekin atau lebih ekstrimnya lagi kita disuruh keluar dari ruang kerja dia. Sedih banget nggak sih jadinya? Maksud kita mungkin baik, biar refreshing, nggak terlalu dibebani oleh kerjaan dan stressor. Tapi kalau sasaran kita sedang dalam waktu-waktu sibuknya? Kita nggak bakal direspon, meen..Jangan harap dia bakal tertarik dengan pembicaraan kita.

Jadi, ngebuat orang lain tertarik dengan pembicaraan kita tuh butuh strategi, nggak asal ngemeng tanpa liat waktu dan situasi. Sederhana aja, kita hanya perlu "membaca" dan lihat seberapa tertariknya orang dengan pembicaraan kita. Itu baru yang namanya keren.


PS. Nantikan definisi keren lainnya pada edisi selanjutnya!

random: thx to the inspirator #nomention


Tidak ada komentar:

Posting Komentar